SMP Negeri 1 Waytenong, Kabupaten Lampung Barat Diduga Lakukan Pungli Seragam sekolah

Spread the love

D’BestNews,—Lampung Barat Dugaan pungutan uang seragam ditemukan di SMP negeri 1, Waytenong,Kab Lampung Barat Pungutan liar atau pungli uang seragam hingga Rp970,000 (sembilan ratus tujuh puluh ribu) per siswa.

Penarikan uang seragam baru ini dilakukan saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024

Modusnya, sekolah menjual bahan kain seragam hingga seragamjadi melalui Panitia penerima siswa baru dengan harga Rp 970,000 (selmbilan ratus tujuh puluh ribu rupiah)

Menurut laporan dari salah satu wali murid yang tidak mau namanya disebut,kegunaan uang sebesar RP,970,000 (sembilan ratus tujuh puluh ribu rupiah) untuk biaya baju seragam mencakup seragam merah putih,seragam Pramuka,seragam batik,baju olahraga,topi,dasi, almamater,tuturnya

Dan untuk anak saya sudah bayar Rp,700,000 (Tujuh ratus ribu rupiah) masih kurang Rp,270,000, itu pun untuk baju olah raga nya belum bisa di kasihkan oleh pihak panitia penerimaan siswa baru, dan apa lagi kami selaku orang tua yang penghasilan pas Pasan untuk makan sehari hari merasa keberatan dan menjadi beban,tambahnya

Diduga pihak Penyelenggara pendidikan tidak patuh terhadap Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2010 tentang Pengelola dan Penyelenggara Pendidikan. Mereka melanggar Pasal 181a mengenai larangan menjual seragam atau bahan seragam,” Minggu 25/02/2024

Kami selaku LSM dan awak media meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kab Lampung Barat menindak sekolah yang melakukan penjualan seragam. Jangan sampai Disdikbud melakukan pembiaran dalam dugaan temuan ini.

LSM ini juga menegaskan bahwa sekolah dilarang memungut uang dari wali murid dalam bentuk apa pun. Termasuk pungutan uang seragam. Penjualan seragam tersebut melanggar aturan dan bisa dipidanakan.

Saat di kompirmasi kepala sekolah SMP N 1 Waytenong ,Kab Lampung Barat melalui Via Whatsap Bambang Irawan, S.Pd, M.M., memblokir Whatsap awak media ini.

Hingga berita ini dipublis pihak sekolah belum bisa di kompiirmasi,tutupnya

(Rianto/ red)

Tinggalkan Balasan