Kabupaten Bogor, (24/02/2024)
Berdasarkan fakta akurat dari 4 desa di wilayah Kabupaten Bogor.
Dan pemberitaan yang dibuat oleh Jimmi Mamesah dari awal tahun 2021 lalu, dalam mengungkap para pelaku mafia tanah, mafia hukum, 9 naga, melalui kerjasama dengan wartawan Indonesia bersatu mengangkat pemberitaan melalui medsos, media online, YouTube, internet, streaming, media cetak lokal, majalah dan tabloid hingga di beritakan juga pada media internasional.
Dan dari upaya Jimmi Mamesah tersebut mendapatkan banyak sorotan baik. Banyaknya apresiasi serta banjir pujian dan dukungan dari RI satu, para pejabat petinggi RI bersih, panglima TNI, Kapolri, dan APH APH bersih serta para tokoh agama dan didukung warga korban di Gunung Geulis serta dukungan dari seluruh rakyat di negeri ini dari Sabang hingga Merauke.
Dan semua siap untuk menjadi relawan, untuk mengusir komunis teroris yaitu 9 naga, yang merusak kedaulatan NKRI, merusak Pancasila, dan Marwah pengamalan P4.
Yang mengambil keuntungan dari kekayaan tanah air kita.
Karena mereka telah merendahkan martabat dari warga indonesia yang dikatakan 9 naga bahwa warga Indonesia bodoh-bodoh.
Alhamdulillah, atas terpilih nya Prabowo Gibran di pilpres 2024.
Kini seluruh Rakyat Indonesia menaruh harapan di pemerintahan baru nanti, Prabowo Gibran akan menjunjung tinggi harkat, martabat bangsa dan rakyatnya yang telah direndahkan oleh 9 naga, karena ini adalah suara hati rakyat Indonesia penuh harap, semoga 9 naga tidak bisa merendahkan seenak nya tanpa merasa bersalah, karena masih banyak di negara kita ini para ASN bersih, APH bersih.
Terkuaknya Gunung Geulis menjadi titik pusat satelit bumi munculnya para pelaku mafia tanah, mafia hukum Karena selama berpuluh-puluh tahun Garuda Pancasila yang menjadi landasan hidup bangsa kita, di kuburkan hidup-hidup oleh 9 naga.
Dengan cara merusak dan berniat melenyapkan Garuda Pancasila dari bumi Pertiwi. Karena Allah tidak pernah tidur dan saat nya 9 naga pergi dari Indonesia.
Dan kini di 2024 akhirnya sang Garuda Pancasila bangkit kembali. Dan akan memporak porandakan para komplotan 9 naga.
PT Sumarecon T.B.K yang mereka itu internal PT telah melanggar UUD 45 dan P4, Pedoman, Pengamalan, Penghayatan Pancasila, dalam menjalankan bisnis kotornya selama ini di Gunung Geulis.
Aktor dibalik 9 naga, kerjasama antara Oknum sekda Burhanudin dengan Muljadi Budiman, PT Sumarecon T.B.K, dibantu evelin dengan Ruddy Yahya dan Rudy Tanu Wijaya yang sudah meninggal terkena struk, dilapangan Lukas, Koswara, bambang Sejak 2012 melakukan praktek kotor membuat plotingan, surat-surat palsu dan HPL di tanah-tanah rakyat tanpa mereka terlebih dahulu membayarkan ganti kerugian kepada pemilik sah nya.
Mereka mencatut nama pemerintah, hingga menyebabkan kerugian sebesar miliaran rupiah.
Pelaku Eko dibantu 2 mantan Kakan ATR/BPN dan yang saat ini menjabat.
Satu contoh tanah milik Jimmi Mamesah 70 hektar di Gunung Geulis yang secara fakta, tanah total 115 hektar tersebut belum pernah di bayarkan atau di ganti kerugian. Serta tanah 65 hektar di golf milik keluarga almarhum Niko f Mamesah yang direkayasa dinyatakan kepada masyarakat setempat bahwa tanah tersebut sudah dibayarkan, itu alibi modus rekayasa 378, hoaks plash oleh pelaku preman lukas, mafia mafia tanah, mafia hukum Gunung Geulis.
Banyaknya oknum pelaku yang terlibat adalah dari para aparatur pemerintah setempat seperti oknum RT, RW, oknum kades hingga oknum camat dan kepada oknum ASN di pemdakab Bogor, kerjasama dengan kepala kantor ATR/BPN.
Dan mereka mengklaim tanah milik Jimmi Mamesah dan keluarga mamesah dan warga gunung geulis untuk mengeluarkan plotingan dan SK tanah-tanah yang masih sah kepemilikan nya yaitu milik Jimmi Mamesah dan warga 4 desa, mereka semua oknum pelaku adalah perusak NKRI, Sumarecon telah mencoreng citra dan Marwah dari aparat.
Dan oknum-oknum seperti ini secepatnya harus di tindak karena negara kita adalah negara berpancasila.
Dan ini adalah inspirasi dari seluruh rakyat Indonesia.
Seperti info A1 dari lapangan bahwa ada banyak nya agency yang merasa di tipu oleh pihak PT Sumarecon T.B.K, karena PT Sumarecon T.B.K telah menjual tanah-tanah yang masih sah pemilik nya, sehingga para agency banyak yang di tuntut oleh konsumen, perorangan, dan atas hal tersebut banyak agency yang balik menuntut kepada pihak PT sumarecon T.B.K.
Para Penanam Modal yang bekerjasama dengan PT anak dari PT Sumarecon T.B.K, semua menuntut kepada PT Sumarecon T.B.K dan mencari Evelin untuk mengembalikan uang-uang mereka, tetapi ternyata PT Sumarecon T.B.K tidak punya uang, PT bodong, bermodal dengkul, sehingga para pengembang, investor yang sudah menanam modal tersebut hanya diberikan iming-iming saja.
Mereka telah di tipu PT Sumarecon T.B.K. Berdasarkan investigasi dari para investor hingga ke kementrian ATR/BPN menyatakan bahwasanya tanah-tanah tersebut sah milik Jimmi Mamesah, dan pemilik sah warga di Gunung Geulis mereka telah membeli tanah-tanah dari PT Sumarecon T.B.K akan tetapi tanah-tanah yang telah dijual PT Sumarecon T.B.K belum melakukan pembayaran kepada pemilik sah tanah nya.
Dan Jikalau Pun tanah-tanah tersebut memiliki surat, SK atau plotingan itu yang mengeluarkan adalah oknum BPN kabupaten bogor, bukan dari kementrian ATR/BPN R.I.
PT Sumarecon T.B.K itu sudah melanggar hukum, tidak sesuai dengan undang-undang T.B.K di negara kita, melakukan dibawah tangan dan itu tidak sesuai dengan aturan negara kita.
Jelas surat-surat yang ada di PT Sumarecon T.B.K adalah bodong, plas, palsu buatan para oknum notaris abal-abal dan oknum pengacara koprol bumbu.
Dan saatnya PT Sumarecon T.B.K hancur sampai ke akar-akar nya.
Karena Ini jelas suara rakyat yang berbicara.PT Sumarecon T.B.K yang banyak orang melihatnya dia itu PT raksasa/besar ternyata itu bohong, PT Sumarecon T.B.K hanya bermodal dengkul, tetapi inginkan untung segunung.
PT yang tidak bermodal, melakukan alibi modus 378, pelanggaran atas tindak kejahatan pasal pasal dari 272, 378, 374 dan 480 sebagai penadah, mereka melakukan itu guna meraup keuntungan dengan cara tidak halal
PT Sumarecon T.B.K membuat surat tanpa melakukan pembayaran langsung kepada pemilik sah tanah nya, melainkan kepada preman-preman setempat Azis Mahdor dan preman Lukas serta biong dan kroni-kroni memalsukan surat-surat melalui oknum notaris nakal, oknum pengacara koprol bambu, mengajak para aparatur pemerintah dan aparat hukum di negeri kita melakukan tindak kejahatan, memanipulasi data, jual beli hukum, money Laundry. Dan itu telah dilakukan selama lebih dari 30 tahun.
Rakyat sudah geram dan kini saat nya rakyat bertindak, PT Sumarecon T.B.K Bogor sudah di ujung kehancuran dan itu akan bisa kembali lagi.
Sebelum PT Sumarecon beritikad baik untuk membayarkan semua hak tanah dari milik Jimmi Mamesah 115hektar, milik almarhum Niko f Mamesah 65hektar dan seluruh milik warga Gunung Geulis.
Dan jika itu diabaikan siap-siap satu per satu oknum pelaku akan menerima azab dari Allah.
Di cabut ijin oleh APH terkait.
Dan itu akan berefek kepada seluruh PT Sumarecon T.B.K lain nya, seperti Sumarecon yang ada di Bekasi, Serpong, Karawang, Purwakarta, dan Cakung jakarta.
Muncul 9 naga, yang menyuruh PT Sumarecon T.B.K melakukan transaksi bawah tangan tanpa melakukan pembayaran sah kepada pemilik tanah-tanah di Gunung Geulis.
Dan kini PT Sumarecon T.B.K sudah merasakan firasat akan ada terjadi badai, dan fakta satu per satu oknum yang terlibat, sedang melalui proses hukum sangsi pidana hukum perorangan.
Karena yang mengubur Garuda Pancasila adalah gembong 9 naga dan saat nya kini gembong-gembong teroris, mafia mafia tanah, mafia hukum ciptaan 9 naga di kubur atas azab nya masing-masing.
PT Sumarecon T.B.K saat ini menuju kehancuran, porak poranda, di terjang badai besar, angin akan berputar menghantam dari segala arah, alam sudah murka atas dosa yang telah dilakukan PT Sumarecon T.B.K kepada rakyat gunung geulis dan sekitarnya.
PT Sumarecon T.B.K Bogor akan terkubur dalam di perut bumi gunung geulis, dan itu semua oleh sebab ulah nya sendiri, karena Allah telah murka dan sudah saat nya sang pencipta alam semesta menghukum sang pendosa.
Biang pembuat keonaran dan dari semua keonaran yang terjadi di gunung geulis dialah PT Sumarecon T.B.K, semua informasi ini jelas fakta nya dan bisa dipertanggung jawabkan.
Dari tahun 72 – 73 sampai tahun 80 tidak ada biong-biong, preman-preman dan PT PT di gunung geulis dan sekitarnya, karena yang menciptakan biong-biong tersebut adalah PT Sumarecon T.B.K sendiri.
Merekalah biang kerusuhan di Gunung Geulis bermula.
Semua masuk pada pola PT Sumarecon T.B.K dan itu A1 adalah polanya dari komunis 9 naga.
Karena 9 naga datang ke Indonesia hanya ingin merusak Indonesia, menguras kekayaan alam milik rakyat Indonesia, yang hasil kekayaan nya nanti akan mereka bawa keluar dari Indonesia.
Karena itu sudah menghina seluruh rakyat Indonesia.
Kini saat nya pemerintah baru membuka mata, bergerak untuk NKRI.A1 ada Informasi dari para penggarap di lapangan dan dapat dipercayai mengatakan bahwa di gunung geulis, kurang lebih 1 bulan belakang kerap di kunjungi orang-orang yang bukan dari penduduk asli disitu, mereka menanyakan prihal kedatangan nya ke lokasi adalah untuk bertanya-tanya.
Mereka Banyak yang dari PT PT, penanam saham, penanam modal dan lain nya di PT Sumarecon T.B.K.
Mereka kerap menanyakan kepada penggarap tentang status tanah milik Jimmi Mamesah.
Penggarap menerangkan sejelasnya bahwa dari tahun 72-73 hingga saat ini, tanah ini masih sah milik bapak Jimmi Mamesah dengan bukti kepemilikan sah berupa : Warkah 1972 – 1973, Girik 1972 – 1973, pembayaran ipeda pajak, Plotingan BPN Bogor, blokiran BPN dan lain lain nya. Dan juga petani penggarap telah mengembalikan kepada pemiliknya yaitu Jimmi Mamesah.
Tanah tersebut tidak bersengketa atau berkasus.Justru yang membuat kasus adalah bukan pemilik asli tanah nya.
Jika PT Sumarecon T.B.K sudah membayar kepada pa Jimmi Mamesah seperti yang di gembar gemborkan itu adalah bohong, hoaks.
Kebohongan tersebut kerap dilontarkan sebagai alibi, dan yang membuat kebohongan tersebut adalah Evelin dan kroni-kroni melalui suruhan PT agung kencana, tidak ada PT KAAA, jelas penggarap kepada orang-orang yang menanyakan, jelas itu modus rekayasa 3tujuh8 lempar batu sembunyi tangan, lalu cuci tangan.
Dan tanah yang berada disini dari mulai tanah pa Jimmi 70 hektar dan jika di total tanah tersebut seluas 115hektar dan tanah milik almarhum bapa Niko F Mamesah atau milik saudara pa Jimmi 65hektar di golf dan tanah-tanah warga di sekitar sini hampir semua nya belum dibayarkan.
Jikalau warga ada yang pernah menerima DP sisa nya sampai saat ini juga belum di lunaskan.
Itu hanya modus ucapan saja, tanah-tanah tersebut di miliki PT Sumarecon T.B.K melalui pembelian bawah tangan dari biong-biong, preman yang sekarang nama-nama mereka itu sudah masuk T.O, DPO, APH, karena mereka PT PT yang telah membeli tanah-tanah dari oknum biong-biong dan akan dibangun rumah-rumah mewah tersebut secara sah nya tanah-tanah tersebut masih pemilik aslinya, tanah-tanah itu belum ada yang dibayarkan tunai.
Dari hasil investigasi wartawan ke PT Sumarecon T.B.K di Sentul kerap terjadi keributan antara nasabah dengan staf karyawan PT Sumarecon T.B.K.
Pernyataan PT sumarecon T.B.K bahwa ingin melakukan mufakat dengan Jimmi Mamesah pemilik lahan seluas 115 hektar di Gunung Geulis tersebut kepada wartawan kemarin itu disampaikan langsung kepada Jimmi Mamesah dan jimmi menanggapi nya dengan mengatakan,” jika benar PT Sumarecon T.B.K ingin mufakat silahkan saja, bayarkan semua hak rakyat 4 desa yang selama ini dirampas tanpa ada penyelesaian pasti.
Maka apabila PT Sumarecon T.B.K itu hanya melakukan alibi saja, maka kami atas nama rakyat terzolimi menyerukan keras bahwa kami akan tindak tegas meminta APH dan pihak terkait untuk mencabut ijin PT Sumarecon T.B.K.
Dan semua para pelaku di balik 9 naga untuk secepatnya dimasukan ke dalam hotel prodeo.
Dan saatnya kini semua rakyat bergerak.
Dan saat ini di kantor PT Sumarecon T.B.K Sentul tengah dijaga sejumlah personel pengamanan dari TNI dan Brimob disetiap harinya, upaya pengamanan tersebut dilakukan bertujuan untuk mengamankan para konsumen-konsumen yang kerap datang meminta pertanggung jawaban dari PT Sumarecon T.B.K.
Guna mengamankan situasi kondisi aman di sekitar lingkungan dan pengamanan untuk para konsumen menghindari terjadinya anarki kepada para staf PT Sumarecon T.B.K.
Perkataan Sumarecon itu adalah perkataan internal PT bukan untuk para pemilik tanah nya.
Sedangkan PT Sumarecon T.B.K hingga saat ini belum juga melakukan kewajiban nya, membayar semua tanah-tanah milik rakyat.
Dan Kami rakyat Indonesia, pemilik sah tanah-tanah yang telah di rampas paksa oleh para oknum pelaku selama berpuluh-puluh tahun.
Kami punya hak atas tanah-tanah kami sendiri. Kami rakyat Indonesia mengecam keras perbuatan 9 naga.
tindak tegas mereka semua para pelaku hingga ke akar-akarnya, hingga kepada otak dalang intelektual nya.
Dan Untuk PT Sumarecon T.B.K beserta seluruh pelaku, oknum dimana saja berada saat nya kini rakyat bicara, rakyat sudah geram, sudah lebih dari 30 tahun rakyat membendung amarah nya.
Saatnya sekarang semua pelaku harus menerima azab dari dosa yang telah kalian buat selama ini.
Karena siapa yang menabur dialah yang akan menuai nya.
karena yang memerdekakan Indonesia itu bukan 9 naga, melainkan dari perjuangan para pahlawan dan rakyat Indonesia yang telah berjuang mengorbankan jiwa, darah dan air mata rakyat.
Maka secepatnya usir 9 naga dari Indonesia dan siapapun aktor yang ada dibalik 9 naga.
Siap-siap masuk hotel prodeo, ini suara rakyat yang bergema dari penjuru gunung geulis, yang selama berpuluh- puluh tahun telah tertindas haknya oleh 9 naga.
Pada pelaku yang saat ini tengah menjalankan proses hukum Berdasarkan Putusan Makamah Agung Nomor: 680 K/Pid/2021 bahwa Terpidana atas nama Andi Awaluddin Buchri telah terbukti bersalah, baik bertindak sendiri-sendiri ataupun bersama-sama dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu dengan tipu muslihat menggerakkan nama orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapus piutang sebagaimana dimaksud dalam pasal 378 KUHP tentang Penipuan jo. atau Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Dengan gaya sebagai penggarap di tanah atas nama Jimmi Mamesah yang berlokasi di Gunung Geulis.
Dan untuk pelaku Evelin atau orang banyak menyebutnya si nenek sihir, Lukas, Ruddy bebek, Azis Mahdor dan Berry tornando sekarang sudah masuk T.O DPO APH, saat nya satu per satu akan masuk hotel prodeo.
Gebuk. Gebuk. Gebuk seperti amanat dari Kapolda Jabar, siapapun pelaku mafia tanah di wilayah Jawa barat kami akan gebuk, gebuk, gebuk.
Sama hal dengan pidato perdana A.H.Y pada saat pelantikan dirinya menjadi kementrian ATR/BPN R.I kemarin, dengan lantang menyerukan hal yang sama gebuk kita akan gebuk semua pelaku mafia,mafia tanah di Indonesia.
Dan dengan semangat tinggi, berjiwa patriotik serta nasionalis yang kuat Jimmi Mamesah akan membuka selebar- lebarnya, dan terang benderang, akan bongkar para oknum pelaku mafia tanah, mafia hukum di republik indonesia khususnya di wilayah kabupaten Bogor. Perjuangan yang didasari dengan, berbekal ilmu P4, pedoman pengamalan penghayatan Pancasila dan UUD 45 yang di miliki nya.
Dan Akhirnya tokoh MKGR bapa Sofyan Jim M mampu membongkar gembong, para pelaku mafia mafia tanah di gunung geulis. Dan kini Saat nya perahu PT Sumarecon T.B.K, yang sedang berlayar dihantam badai, hancur berkeping-keping terdampar terkubur dalam oleh karma atas dosa yang dilakukan selama ini.
Dan ini kata Jimmi mamesah pemilik lahan 70 hektar di Gunung Geulis, yang telah terzolimi selama 8tahun, 1 bulan oleh kebiadaban mafia mafia tanah, mafia hukum wilayah Bogor. Berikut kutipan kalimatnya,” saya Jimmi Mamesah mengucapkan selamat atas kemenangan bapak Prabowo dan mas Gibran di pilpres 2024, dan ucapan selamat juga saya ucapkan selamat atas dilantiknya mas A.H.Y (Agus Hari Mukti Yudhoyono) sebagai Mentri ATR/BPN yang baru menggantikan Bapa Hadi Tjahjanto, yang saat ini menduduki jabatan barunya di Kemenkopolhukam.
Selamat dan terima kasih saya ucapkan kepada pa Prabowo, mas Gibran, mas A.H.Y dan bapak Hadi Tjahjanto semoga terus bersinergi dalam menjalankan tugas pengabdian kepada negara.”ucap Jimmi Mamesah.
Saya sangat mengapresiasi dengan slogan mas A.H.Y untuk gebug, gebug, gebug para pelaku mafia mafia tanah di Indonesia
Para pelaku mafia mafia tanah, mafia hukum di Indonesia adalah musuh negara, dan wajib jika kita bersama-sama para korban dan kementrian berangus tuntas para pelaku, terlebih para oknum berseragam yang terlibat didalam nya. Tangkap dan Adili mereka seadil adilnya, jangan berikan ruang kepada seluruh oknum ASN yang secara kinerja nya sangat dekat bersentuhan dengan 9 naga, karena sepatutnya aparat itu harus merangkul rakyatnya, jangan jadi aparat yang keparat masuk angin, pejabat yang jadi penjahat.
Saya Jimmi Mamesah akan senantiasa di lubuk sanubari hati yang paling dalam, mengungkapkan akan membantu, mendukung program pemerintah maju yang baru,
Dan saya akan terus berjuang bersama warga korban, paguyuban, para pemuka agama, persatuan wartawan Indonesia bersatu, para ASN bersih, APH bersih dan pemerintahan baru untuk menggebuk para pelaku pengkhianat negri, berjuang bersama usir 9 naga si pembuat resah rakyat selama ini.
Tangkap dan adili semua pelaku perampas, pencaplok hak rakyat.Ini kutipan terpenting yang saya ungkapkan,” Bahwasanya tuan tanah di Indonesia adalah rakyat Indonesia.
Jadi jangan mau jika kita rakyat di adu domba oleh 9 naga untuk melawan pemerintah.
Usir 9 naga dari Indonesia.
Maka itu mari kita bersama-sama perjuangkan hak kita yang telah di jajah oleh 9 naga, jangan takut mereka atau siapapun beck di belakang nya.
Jika kita mempunyai kelengkapan surat kepemilikan sah, patok dan hancurkan patok milik PT PT yang merampas hak kita di tanah kita sendiri.
Dan tidak lupa saya atas nama warga korban gunung geulis dan paguyuban mengucapkan beribu terima kasih yang mendalam kepada kepolisian Republik indonesia bersih, panglima TNI, serta kepada bapak presiden R.I Insinyur Haji Joko Widodo atas atensi serta bantuan nya kepada kami dalam upaya memberantas 9 naga, pelaku mafia tanah, mafia hukum di gunung geulis dan sekitarnya.
Karena 2024 Indonesia akan mewujudkan cita-cita seluruh rakyat Indonesia menuju Indonesia emas.
Bongkar pagar yang selama ini PT Sumarecon T.B.K telah ciptakan kerusuhan di gunung geulis.
Dan apabila Sumarecon tidak membayar secepatnya tanah-tanah milik rakyat di gunung geulis dan 4 desa, maka seluruh rakyat korban akan meminta APH APH bersih untuk mencabut ijin PT Sumarecon T.B.K. rakyat akan menjadikan gunung geulis pusat centre nya kehancuran dari PT Sumarecon T.B.K gembong, gembong 9 naga.
Jika warga ingin menjual sendiri tanah-tanah nya jual saja sendiri, jangan takut.
Dan jika ada dari PT Sumarecon T.B.K ada yang menuntut lawan saja asal tidak perlu melakukan dengan kekerasan.
Dan jika ada oknum yang dengan sengaja mengancam atau mengintimidasi, mengintervensi wartawan itu salah besar, hubungi saya langsung karena saya berbicara ke wartawan ini sesuai dengan fakta serta bukti akurat.
Dan saya Jimmi Mamesah akan bertanggung jawab atas semua isi pemberitaan ini, karena semua alat bukti, foto dan rekaman ada di saya dan semua data fakta serta bukti tindak kejahatan, nama-nama foto dan gambar pelaku lengkap ada pada saya.
Dan saya Jimmi Mamesah akan terus membuat pemberitaan terkait pengungkapan para oknum pelaku, dan apabila ada yang terkait dengan berita yang saya buat ini, serta ingin mengetahui lebih jelas nya dapat menghubungi saya langsung Jimmi Mamesah dengan nomor W.A. 0823-1580-0800.” Ungkap Jimmi Mamesah mengakhiri wawancara. Salam NKRI, NKRI harga mati. Merdeka.( Tim Redaksi )