PT.Summarecon TBK Akibat Karma Selama Puhanan Tahun Menzolimi Rakyat 4 Desa Mati Suri Mundur Kena Maju Kena.

Spread the love

Bogor,DBestNews.

PT Summarecon TBK Mati Suri Maju Kena Mundur Kena Akibat Karma Selama Puluhan Tahun Menzolimi Rakyat 4 Desa.

Kabupaten Bogor, (23/05/2024)
A1 info dari para insan pers Indonesia bersatu dan APH bersih dan BIN dari Dirjen yang berhasil masuk kedalam kantor PT Sumarecon TBK Bogor untuk mengkroscek fakta dilapangan tentang informasi kondisi hari ini di kantor PT Sumarecon TBK bogor.

Dan fakta mencengangkan terjadi pada saat tim dan beberapa wartawan dan APH bertemu dengan beberapa owner, kontraktor pengembang dan TBK TBK yang tengah meminta pertanggung jawaban dari PT Sumarecon TBK, mereka owner-owner, pengembang meminta semua penghuni proyek untuk dihentikan dan telah dihentikan sesuai perintah dirjen dan akan di cabut jika telah di selesaikan kepada semua pemilik tanah sebelum tanggal 20 Juni 2024 dari kesepakatan.
Karena tanah-tanah tersebut adalah dari hasil curian.

Mereka owner-owner, konsumen dan kontraktor menuntut dan meminta uang tanam saham mereka dikembalikan, karena mereka telah melakukan pengecekan hingga ke kantor ATR/BPN pusat bahwa tanah-tanah yang mereka beli tersebut masih sah milik warga 4 desa, mereka menjual tanah-tanah berdasarkan surat dan plotingan bodong palsu.

Dan saat ini kondisi Sumarecon dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, kantor tampak sepi dan angker menyeramkan.
Saat nya kini Tabur tuai berlaku.
sekarang waktu nya melalui anak-anak PT ciptaan PT Sumarecon TBK, 9 naga yang selama ini telah melakukan rampas, mencaplok dan menindas rakyat pemilik tanah.

PT bermodal dengkul yang menginginkan untung segunung.

PT yang telah merugikan rakyat dan pemerintah bersih.
Banyak nya korban rampas oleh anak-anak PT hingga warga 4 desa yang selama puluhan tahun menjadi korban para pelaku mafia tanah, mafia hukum ciptaan 9 naga.
Dan salah satu korban adalah tanah keluarga almarhum bapak Niko f Mamesah 65 hektar, di golf dan tanah milik bapak Sofyan Jim M Mamesah yang jika di total kan semua tanah nya seluas 116 hektar di Gunung Geulis.

Tanah-tanah tersebut belum pernah di jual belikan atau pemilik mempunyai hutang kepada siapa pun, tanah murni dan sah secara hukum negara melalui Tanah yang dibeli sejak tahun 72-73 dengan bukti girik, Warkah, Ipeda, pajak, plotingan BPN, blokiran BPN, dan sudah diakui Polhukam, kementrian ATR/BPN dan diketahui oleh presiden RI secara hukum sah dan harus dikembalikan kepada pemilik sah nya yaitu bapa Sofyan Jim M Mamesah atau PT Sumarecon TBK akan di tindak secara hukum atas telah menyerobot tanah tersebut.

Dan pada saat Rapat Summarecon Agung / PT Sumarecon TBK terkait laporan keuangan Tahun 2023 tersebut berlangsung ricuh.
Hal ini disebabkan karena pada target pendapatan tahun 2023 secara keseluruhan tidak tercapai atau dibawah dari rencana yang ditargetkan, dan Infonya hanya proyek dari Summarecon Bandung yang mencatatkan sumbangan pendapatan terbaik.

Dan untuk mendapatkan dana segar menutupi dan mengejar target program di tahun 2024, PT Sumarecon TBK akan berencana menjual saham perdana (IPO) dari anak perusahaannya, PT Summarecon Properti Investment. Tetapi Bursa Efek Jakarta (BEJ) mengatakan belum mendapatkan informasi hal tersebut.
BEJ mewajibkan adanya penilaian dan pendampingan menyeluruh untuk perusahaan yang hendak IPO.

Di sisi lain terdapati proyek milik PT Sumarecon TBK yang diduga merugi dan menuju mangkrak pembangunan nya.
Proyek tersebut adalah perumahan di PT Summarecon Bogor.
Diduga tanah yang diklaim dimiliki oleh PT Summarecon Bogor tersebut tengah bermasalah dengan warga masyarakat sekitar. Ini ditenggarai oleh karena pembebasan lahannya masih menggunakan cara lama dan kotor, melibatkan pihak ketiga serta preman-preman bayaran sekaligus komplotan mafia tanah, mafia hukum, memakai sifat kejahatan komunis, menggunakan aparat melakukan tindak kejahatan.

Mengadu domba rakyat pemilik tanah dengan pemerintah.
Melakukan teroris menginjak-injak NKRI, tanah-tanah negara dijadikan tanah PT.

Sebagai contoh adalah pada tanah milik Sofyan Jim M Mamesah, tanah seluas 116 hektar di Gunung Geulis.
Dan ternyata tanah seluas 70 hektar diantaranya di klaim memiliki berdasarkan surat bodong buatan oknum sekda Burhanudin dan oknum Kakan ATR/BPN kabupaten Bogor, Padahal pemilik sah tanah Sofyan Jim M Mamesah tidak pernah menjual dan tidak pernah menerima ganti rugi dari pihak manapun.

Perlawanan dari pemilik tanah untuk mempertahankan haknya dilakukan oleh Sofyan Jim M Mamesah sejak 2015 – 2024 hari ini dengan beliau melalui kerjasama berbagai media lokal, nasional dan internasional, melalui berbagai Instansi Hukum, Institusi Negara lainnya, serta bersama warga masyarakat di 4 desa yang turut terzolimi, yaitu Desa Cibanon, Nagrak, Pasir Angin dan Gunung Geulis.

Usaha nya tersebut kini berhasil dan mendapatkan banyak dukungan dan apresiasi dari warga masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk dari instansi hukum di NKRI yaitu dari KPK, Kepolisian dan Kejaksaan RI, serta panglima TNI, polkam yang dikuatkan dengan bukti rekomendasi.
Bahkan Kementerian ATR BPN telah memberi tenggat waktu atau pada batas waktu bulan Juni dari tanggal 15 – 24, 2024 agar PT Summarecon Bogor menyelesaikan kewajibannya kepada Sofyan Jim M Mamesah dan kepada pemilik tanah lainnya.

Dan apabila itu tidak dilakukan, maka seluruh instansi hukum terkait akan melakukan proses audit lengkap kepada PT Summarecon Bogor, sesuai instruksi Mentri ATR/BPN, terkait pengadaan lahan, pemberian perijinan dan lain-lain nya, yang dapat berakibat pada penutupan proyek pembangunan secara total.

Bila itu terjadi, langkah dari PT Sumarecon TBK Bogor untuk mencari dana segar menutupi kekurangan permodalan program proyek di tahun 2024 sepertinya akan menjadi kontra produktif.
Istilah nya maju kena, mundur kena.

Di satu sisi ingin dipercaya publik dalam mendapatkan dana segar melalui IPO anak perusahaan, tapi disisi lain ternyata masih menggunakan cara-cara lama dan kotor bermain “mafia-mafia untuk mendapatkan lahan.
Dan di era keterbukaan seperti sekarang ini apakah masih PT Summarecon Agung TBK mau bermain kotor atau curang.
Sedangkan korban nya bukan saja kepada warga masyarakat Indonesia selaku pemilik sah dari tanah-tanah yang saat ini di klaim, juga PT Sumarecon TBK telah merugikan pemerintah dengan cara tidak pernah melakukan pembayaran pajak selama bertahun-tahun.
Dan apakah PT Sumarecon TBK selamanya akan terus berkibar.

Dan sementara informasi di lokasi para petani penggarap yang tengah berada di lokasi tanah milik Jimmi Mamesah tengah melakukan penjegalan atas kedatangan sejumlah orang dari PT KJA golf milik almarhum Muljadi Budiman salah satu tokoh 9 naga yang meminta para penggarap mencabut plang informasi, yang dipasang pemilik sah tanah nya bahwa pemilik tanah akan menjual tanah-tanah nya, dan hal tersebut dihalau oleh para penggarap dengan tegas menyatakan bahwa tanah-tanah yang di klaim oleh PT KJA Golf itu fiktif bodong, tanah-tanah yang mereka kelola Tim 08, sesuai mandat dirjen untuk menjaga hal-hal yang tidak di inginkan terjadi.
Tanah sah milik warga, belum pernah di jual beli atau pemilik nya belum pernah menerima penggantian dari siapapun.
Dan jelas orang-orang dari PT KJA datang kesana berdasarkan surat klaim palsu bodong rekayasa dan jika mereka tetap ingin memiliki tanah-tanah ini selesaikan dulu kepada pemilik sah nya,” ucap salah satu penggarap yang menginformasikan kepada wartawan.

Akhirnya ketahuan juga. Sebuah perusahaan properti besar selevel PT Sumarecon TBK, ternyata kesulitan likuiditas alias tidak punya dana segar. Justru sebaliknya punya hutang yang harus dibayar dari penerbitan obligasi pada tahun 2019, yang jatuh tempo Oktober 2024 dan harus dibayar pokok dan bunganya.

Pendapatan tinggi yang tadinya diharapkan dan ditargetkan tahun 2023 ternyata tidak tercapai, dibawah target. Malahan satu anak perusahaannya yaitu Summarecon Bogor, yang seharusnya sangat prospektif justru bermasalah dan menjadi beban. Pantaslah semua direksi holding pada ricuh dan pusing 7 keliling.

Ingin mencari dana segar cara cepat dengan IPO anak perusahaan yang dianggap bagus, tapi ternyata belum siap. Akhirnya kembali ke cara semula dan paling mudah yaitu membuat lagi hutang baru, yang lebih besar, untuk nutupi hutang lama dan untuk tambahan modal kerja. Kalau berjalan, 20 persen untuk bayar hutang yang jatuh tempo Oktober 2024 dan 80 persen untuk dibagikan sebagai tambahan modal ke anak perusahaan.

Suatu keberuntungan, saat ini proyek PT Sumarecon TBK di Karawang lumayan bagus dan punya prospek. Pantas untuk dijadikan prospektus untuk menarik dana dari penerbitan obligasi hingga 1,3 T. Agar menarik, berikan bunga tinggi 8 persen pertahun atau diatas rata-rata bunga obligasi saat ini. Jadikan dua seri obligasi yaitu 2 tahun dan 5 tahun. Urusan membayar, bagaimana nanti saja, jadi urusan direksi holding yang baru.

Kalaulah direksi saat ini punya hati, dengan sisa dana dari hasil obligasi diatas, segera anggarkan untuk perbaiki dan selesaikan masalah di proyek Summarecon Bogor. Karena saat ini hanya PT Sumarecon TBK yang mendapat ijin membangun skala besar di kota Bogor, dimana konsumen Jakarta dan sekitarnya masih mau dan berani membeli rumah kedua.

Dan saya Jimmi Mamesah pemilik tanah 116 hektar di gunung geulis, menyatakan kepada PT Sumarecon TBK untuk selesaikan tanah-tanah bermasalah milik warga masyarakat di 4 desa, khususnya tanah milik keluarga besar kami bapak Niko f Mamesah 65 hektar di golf dan tanah milik Jimmi Mamesah 116 hektar di gunung geulis.

Tidak perlu berputar-putar lagi mencari beragam cara, bayarkan saja. Buat perhitungan dan tagih kepada pihak-pihak yang dulu ditugaskan untuk membebaskan, tapi ternyata dengan cara-cara kotor, belakangan diketahui.
Tidak perlu ada lagi alibi-alibi.

Percayalah, jikalau proyek perumahan Summarecon Bogor bisa membangun dengan lancar tanpa gangguan dan hambatan apapun lagi, menarik dana dari obligasi 2 Triliun, 2 tahun lagi dan 3 Triliun 5 tahun lagi, maka bukan perkara sulit dan sangat mudah. Dan tidak perlu malu-malu lagi mengaku sudah punya lahan di Bogor 2.918 hektar.

Dan info dari APH APH untuk tahap penyelidikan, sementara ini telah dilakukan penyitaan beberapa berkas dari kantor PT Sumarecon TBK Bogor.
Yang kemudian akan dilakukan pencocokan data baik dari BPN kabupaten Bogor dengan menggunakan nomor Warkah.
Yang dimana sehari sebelumnya kami dari KPK dan kejaksaan telah mengamankan oknum kades Rudi berikut sekdes nya saudara Jakaria berikut oknum kades Nagrak leman.

Dan APH telah melakukan penyitaan beberapa berkas tanah warga disinyalir di gelapkan oleh oknum kades CS.
APH sedang mendalami keterlibatan oknum yang telah melegalisasi tanpa hak yang sah terhadap tanah dan lahan milik warga, yang secara sepihak oleh oknum kades diperjual belikan tanpa ijin dan sepengetahuan pemilik sah nya.
Karena disinyalir ada keterlibatan dari oknum staf hingga 2 mantan dan Kakan ATR/BPN kabupaten Bogor yang menjabat sekarang ikut bekerja sama dengan oknum notaris dalam penerbitan akta tanah yang aspal atau asli tapi palsu.” Ucap APH kepada Jimmi mamesah

Serta para wartawan dan masyarakat 4 desa mengucapkan terimakasih kepada bapak Sofyan Jim M mantan koordinator MKGR Jawa Barat periode 86 – 89 karena beliau adalah pemegang kunci kotak Pandora dari carut marut PT Sumarecon TBK Bogor, kini semua terbongkar, melalui pemberitaan, kerjasama media massa atau pun media sosial dari tahun 2021 sampai sekarang, beliau lah pahlawan P4 yang tak gentar serta telah membongkar mafia tanah dan mafia hukum di NKRI khusus nya di wilayah gunung geulis dan sekitarnya.

Kasus penyerobotan tanah ini menjadi atensi ataupun perhatian publik, dari pemerintah pusat khususnya oleh kementrian ATR/BPN dan Kemenpolhukam, sehingga semua terbongkar lah para oknum-oknum mafia tanah ini, yang secara notabene telah merugikan banyak masyarakat dan juga pemerintah.
Kami tidak akan memberikan ruang bagi para mafia tanah dan mafia hukum di NKRI ini. Kami akan kejar semua orang atau oknum yang terlibat dalam kasus penyerobotan tanah ini.

Dan itu semua adalah bermula dari PT Sumarecon TBK yang menciptakan anak-anak PT 9 naga milik almarhum Muljadi Budiman yang bekerjasama dengan oknum mantan sekda Burhanudin dan 2 mantan Kakan ATR/BPN kabupaten yang mengeluarkan surat plotingan- plotingan palsu.

Kekuatan buruk dan bobrok PT Sumarecon TBK Bogor melalui 9 naga yang telah mencuci otak para ASN di Pemkab Bogor telah diperdaya, mereka tega melakukan tindak kejahatan demi keuntungan dan kekayaan pribadi.
Citra baik rela mereka tukar dengan materi tanpa berpikir korban nya adalah rakyat nya sendiri.
Pejabat dan aparat yang jadi keparat masuk angin.
ASN yang berseragam yang bergaji dan berfasilitas milik negara yang di bayar gaji melalui uang pajak rakyat.

Dan sekarang setelah terpilihnya Prabowo Gibran menjadi presiden dan wakil presiden periode 2024 – 2029. Rakyat menaruh harapan semoga Prabowo Gibran berangus semua pelaku-pelaku mafia tanah, mafia hukum dan para pelaku korupsi, serta pelaku 9 naga di Indonesia, karena 9 naga adalah dalang dari semua oknum pelaku mafia mafia.
Karena Indonesia tidak butuh 9 naga, tangkap semua oknum pelaku yang terlibat 9 naga.
9 naga telah merampas kekayaan milik rakyat Indonesia dan hasilnya mereka bawa ke tempat asal mereka, 9 naga adalah pengacau, 9 naga berhasil mengadu domba rakyat dengan pemerintah.
Pemerintah adalah tulang punggung nya rakyat Indonesia, maka pemerintah harus dihormati bukan 9 naga.

Dan kepada PT Sumarecon TBK Bogor untuk secepatnya melakukan pertanggung jawaban, selesaikan pembayaran kepada semua pemilik tanah tanpa harus ada drama atau skenario apapun, karena rakyat sudah bosan di iming-iming.

Dan jika sampai pada pertengahan bulan Juni PT Sumarecon TBK Bogor tidak beritikad baik, menyelesaikan pembayaran tanah-tanah warga, maka kami warga korban dan petani penggarap 4 desa akan menyepakati pihak terkait mencabut semua ijin apapun PT Sumarecon TBK Bogor dan secepatnya APH APH menurunkan Tim audit ke PT Sumarecon TBK Bogor untuk menangkap pelaku-pelaku.

Dan saya Jimmi mamesah bersama warga 4 desa mengucapkan terima kasih kepada seluruh ASN bersih, wartawan bersih, notaris-notaris bersih, para pemuka agama, kepada tentara Nasional Indonesia dan panglima TNI beserta anggota TNI bersih, Kapolri berserta anggota Polri bersih, Kemenkopolhukam, kementrian ATR/BPN R.I, KPK, kepada bapa Prabowo dan gibran presiden dan wakil presiden terpilih 2024 – 2029 dan ucapan setinggi-tinggi nya kepada bapa presiden R.I Insinyur Haji Joko Widodo atas support dan dukungan yang telah diberikan sepenuhnya kepada kami warga korban dan semoga niat serta upaya perjuangan kami menghapus kezoliman di muka bumi, khususnya gunung geulis ini dapat terwujud.
Semoga bumi Pertiwi Indonesia damai dan tentram tanpa 9 naga.

Dan jika ada oknum yang dengan sengaja mengancam atau mengintimidasi, mengintervensi wartawan itu salah besar, hubungi saya langsung karena saya berbicara ke wartawan ini sesuai dengan fakta serta bukti akurat.
Dan saya Jimmi Mamesah akan bertanggung jawab atas semua isi pemberitaan ini, karena semua alat bukti, foto dan rekaman ada di saya dan semua data fakta serta bukti tindak kejahatan, nama-nama foto, gambar dan rekaman para pelaku lengkap ada pada saya.

Dan saya Jimmi Mamesah akan terus membuat pemberitaan terkait pengungkapan para oknum pelaku, dan apabila ada yang terkait dengan berita yang saya buat ini, serta ingin mengetahui lebih jelas nya dapat menghubungi saya langsung Jimmi Mamesah dengan nomor W.A. 0823-1580-0800.” Ungkap Jimmi Mamesah mengakhiri wawancara. Salam NKRI, NKRI harga mati. Merdeka

Tinggalkan Balasan