Bogor,DBestNews.
Warga masyarakat di kawasan Jalan Raya RT 2 RW 4 kelurahan Muarasari Tajur, Bogor Timur,sangat berharap pelaksanaan pembangunan Tebing Penahan Tanah ( TPT )segera dilakukan,mengingat dengan kondisinya sangat memperihatinkan dari kondisi tanah yang terus terkikis air akan berdampak besar bagi para penghuni warga sekitar lokasi tersebut.
Menurut beberapa warga yang sempat diminta komentarnya yang enggan disebutkan namanya kepada media ini mengatakan,kondisi lingkungan khususnya di wilayah RT 2 RW 4 kelurahan Muarasari Tajur, Bogor Timur sangat memprihatinkan,apalagi pasca terjadinya longsor beberapa bulan lalu sehingga warga menjadi waswas dengan kejadian tersebut,dan berharap pihak pemerintah untuk segera melakukan proses pembangunan Tembok Penahan Tanah ( TPT ),”pintanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Hidayatulloh saat diminta komentarnya oleh Media mengatakan, hingga pertengahan Maret terjadi 30 kejadian bencana. Dari sejumlah bencana itu, tanah longsor mendominasi dengan 15 kejadian dan 8 kejadian bangunan roboh.
Sementara menurut Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto dalam keterangan resminya menuturkan, pihaknya telah menyetujui dan menyiapkan anggaran sebesar Rp 98,5 miliar untuk alokasi dana biaya tak terduga (BTT) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024.
”Rp 98,5 miliar mudah-mudah bisa segera mempercepat perbaikan dan penanganan bencana di Kota Bogor,” kata Atang.
Anggaran BTT 2024, kata Atang, lebih besar tiga kali lipat dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 30 miliar. Alokasi BTT 2024 lebih besar dari pada BTT 2023 karena mempertimbangkan angka peristiwa bencana pada 2023 yang sangat banyak, yaitu 1.011 kejadian.
Ribuan bencana itu menyebabkan 13 orang tewas dan 42 orang luka-luka. Selain itu, bencana di Kota Bogor menyebabkan 13.230 jiwa terdampak, ada 1.424 rumah rusak dengan rincian 850 rusak ringan, 108 rusak sedang, dan 466 rumah rusak berat.
Dengan biaya tersebut, Pemerintah Kota Bogor akan segera menangani lima titik longsor di Kelurahan Balumbang, Batutulis, Kelurahan Cimahpar, Kelurahan Pakuan, serta Kelurahan Muarasari.
Zona hitam
Dari prakiraan cuaca hingga hasil asesmen, BPDB Kota Bogor pun mengeluarkan pembaruan zona rawan bencana. Peta zona bencana ini agar menjadi perhatian semua warga untuk segera mengungsi dan waspada jika terjadi cuaca ekstrem.
Dari peta bencana itu, ada 1.001 rumah berdiri di zona hitam dan 2.708 rumah berada di zona merah bencana. Di Kecamatan Bogor Utara tercatat ada 483 keluarga tinggal di zona hitam yang tersebar di Kelurahan Ciluar, Cimahpar, Tegal Gundil, Cibuluh, Kedunghalang, Ciparigi, dan Bantarjati.
Selanjutnya, di Kecamatan Bogor Tengah, ada 249 keluarga tinggal di zona hitam yang tersebar di Kelurahan Ciwaringin, Kebon Kelapa, Panaragan, dan Pabaton. Di Kecamatan Bogor Selatan, total 106 keluarga tinggal di zona hitam di Kelurahan Empang, Bondongan, Muarasari, Lawanggintung, Batutulis, Cipaku, Pamoyanan, Pakuan, dan Rangga Mekar.( Tim Redaksi )